Posts

Showing posts from March, 2018

Menghindari Perilaku Dengki Dapat Mengantarkan Ke Surga

Image
Kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia bersabda : “Tak usang lagi akan muncul kepada kalian seorang penduduk surga”. Mak,a muncullah seseorang dari kaum Anshor, jenggotnya masih berair terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sandalnya di tangan kirinya. Esok harinya , Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan perkataan yang sama dan muncullah orang itu lagi dengan kondisi yang sama menyerupai kemarin. Keesokan harinya lagi (hari yang ketiga) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengucapkan perkataan yang sama dan muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Setelah Nabi berdiri (pergi), Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti orang tersebut kemudian berkata kepadanya : "Aku sedang bermasalah dengan ayahku dan saya bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Bolehkah saya menginap di rumahmu sampai berlalu tiga hari?”. Orang tersebut berkata, "Silahkan". Abdullah bin Amr bin Ash menginap

Makna Cinta Allah Dan Rasul-Nya Berdasarkan Imam Nawawi

Image
Pada suatu hari, orang Arab pedalaman bertanya kepada Nabi SAW wacana hari kiamat. "Kapan tiba hari kiamat?" tanyanya. Lalu, dia balik bertanya, "Apa yang sudah kau persiapkan untuk menyambut kedatangannya?" Lalu, orang tersebut berkata, "Tidak ada persiapan apa-apa, selain saya cinta Allah dan rasul-Nya." Nabi SAW bersabda, "Anta ma`a man ahbabta (engkau bersama orang yang kau cintai)." (HR Bukhari dari Anas) Hadis ini, berdasarkan Imam An-Nawawi, pengarang Syarah Shahih Muslim , membuktikan keutamaan cinta kepada Allah dan rasul-Nya serta juga cinta kepada penggiat kebaikan dan orang-orang yang selalu melaksanakan kebaikan, baik mereka yang masih hidup maupun yang sudah mati. Cinta itu sendiri, berdasarkan banyak pakar, menunjuk pada suatu kehendak dan kecenderungan jiwa yang besar lengan berkuasa kepada sesuatu. Kecenderungan ini timbul alasannya ialah faktor-faktor kesenangan, kemanfaatan, dan keutamaan. Cinta kepada Allah dan rasul-

Upaya Basuh Otak Fanatisme Berlebihan Dan Ujaran Kebencian

Image
Sang Hujjatullah Imam Ghazali menyatakan bahwa penanaman aqidah dengan cara basuh otak (ta'assub/ fanatisme berlebihan) kepada orang awam yang gres memulai mencar ilmu agama sungguh sanggup menjadikannya sulit mendapatkan kebenaran, meski dengan dalil yang kuat. Penyesatan yang banyak dilakukan akhir-akhir ini dengan isu dan fatwa hoax yang tidak menurut dalil yang besar lengan berkuasa dan terverifikasi sungguh mengakibatkan generasi yang kurang bakir dan fanatik serta memahami dan mengamalkan anutan Islam secara dangkal dan parsial. Lebih parah lagi dengan adanya majlis-majlis liqo' atau majlis ta'lim yang diisi oleh ustadz/kyai yang blm layak berceramah sebab pengetahuan agama mereka yang masih minim disertai dengan ujaran kebencian, provokasi serta kepentingan-kepentingan sempit golongan atau politik. Kondisi tersebut mengakibatkan mereka sulit dikembalikan kepada anutan dan aqidah yang benar, meski dengan dalil yang kuat. Dalam beberapa diskusi di media umum atau

Biografi Syaikh Umar Baraja (Pengarang Kitab Akhlaq Lil Banin)

Image
Mengukir Akhlaq Para Santri Hampir semua santri di pesantren pernah mempelajari buku-buku karya Syaikh Umar Baraja dari Surabaya. Sudah sekitar 11 judul buku yang diterbitkan, menyerupai Al-Akhlaq Lil Banin, kitab Al-Akhlaq Lil Banat, kiab Sullam Fiqih, kitab 17 Jauharah, dan kitab Ad’iyah Ramadhan. Semuanya terbit dalam bahasa Arab, semenjak 1950 telah dipakai sebagai buku kurikulum di seluruh pondok pesantren di Indonesia. Ya, secara tidak pribadi Syaikh Umar Baradja ikut mengukir akhlaq para santri di Indonesia. Buku-buku tersebut pernah di cetak Kairo, Mesir, pada 1969 atas biaya Syeikh Siraj Ka’ki, gemar memberi Mekkah, yang di bagikan secara cuma-cuma ke seluruh dunia Islam. Syukur alhamdulillah, atas ridha dan niatnya biar buku-buku ini menjadi jariyah dan bermanfaat luas, pada 1992 telah di terbitkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura, dan Sunda. Selain menulis buku pelajaran , Syaikh Umar juga menulis syair-syairnya dalam bahasa Arab dengan

Kumpulan Hadits Wacana Ilmu Qiro’Ah Sab’Ah

Image
لَقِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ عِنْدَ أَحْجَارِ الْمِرَاءِ فَقَالَ إِنَّ أُمَّتَكَ يَقْرَءُوْنَ الْقُرْآنَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَمَنْ قَرَأَ مِنْهُمْ عَلَى حَرْفٍ فَلْيَقْرَأْ كَمَا عَلِمَ وَلَا يَرْجِعْ عَنْهُ Jibril as. menemui Nabi saw. ketika ia berada di Ahjarul Mira`, Jibril berkata; “Sesungguhnya umatmu membaca Al-Qur’an dengan tujuh dialek (qira’ah sab’ah), maka barangsiapa diantara mereka yang membaca dengan satu dialek (qira’ah), hendaklah membaca ibarat yang telah ia ketahui dan tidak menghentikannya.” (HR. Ahmad) عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ لَقِيَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيْلَ فَقَالَ يَا جِبْرِيْلُ إِنِّيْ بُعِثْتُ إِلَى أُمَّةٍ أُمِّيِّيْنَ مِنْهُمُ الْعَجُوْزُ وَالشَّيْخُ الْكَبِيْرُ وَالْغُلَامُ وَالْجَارِيَةُ وَالرَّجُلُ الَّذِي لَمْ يَقْرَأْ كِتَابًا قَطُّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ Dari Ubay bin Ka'ab, dia berkata; Ras