Posts

Showing posts from July, 2018

Pembantaian Penduduk Mekkah Oleh Wahabi (Tahun 1922 M)

Image
Serangan Wahabi atas Hijaz (Mekkah, Madinah dan Sekitarnya) Tahun 1342 H/1922 M Ketika dunia Islam sedang mengobati luka-lukanya dari luka-luka perang dunia ke-2, fokus dengan seluruh yang meliputinya, dan merapihkan apa yang berantakan. Ketika dunia islam bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsungan hidupnya dari banyak sekali ancaman dengan mempersatukan bagian-bagiannya, menghimpun jamaahnya, tiba-tiba dunia Islam dikagetkan oleh Wahabi dengan serangan-serangannya atas tanah haramain (Mekkah dan Madinah). Mereka mengejutkan Mekkah dan Madinah dengan penyerbuan-penyerbuan mereka, menumpahkan darah-darah tidak berdosa di kedua kota haram itu, menghancurkan makam-makam mulia, melaksanakan aksi-aksi paling keji, paling brutal, yang menciptakan tubuh bergetar dan jantung orang beriman berdegup kencang. Sesungguhnya mereka telah membunuh di kota Thaif saja mendekati jumlah dua ribu orang-orang Islam, yang di antara mereka para ulama, orang-orang shaleh, kaum wanita dan anak-anak. Me

Pembunuhan Keji Keturunan Nabi Oleh Wahabi

Image
Serangan Wahabi atas Hijaz (Mekkah, Madinah dan Sekitarnya) Tahun 1342 H atau 1922 M, Ketika dunia Islam sedang mengobati luka-lukanya dari Perang Dunia ke-2, fokus dengan seluruh yang meliputinya, dan memperbaiki keadaan yang luluh lantak. Ketika Dunia Islam sedang bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsungan hidupnya dari banyak sekali ancaman dengan mempersatukan bagian-bagiannya dan menghimpun jamaahnya. Tiba-tiba dunia Islam dikagetkan oleh Wahabi dengan serangan-serangannya atas tanah suci Haramain (Mekkah dan Madinah). Mereka (kaum Wahabi) mengejutkan Mekkah dan Madinah dengan penyerbuan-penyerbuan mereka (kaum Wahabi), menumpahkan darah-darah tidak berdosa di kedua tanah suci Kota Haram itu, menghancurkan makam-makam mulia, melaksanakan aksi-aksi paling keji, paling brutal, yang menciptakan tubuh bergetar dan jantung orang beriman berdegup kencang. Sesungguhnya mereka (kaum Wahabi) telah membunuh insan di kota Thaif saja sudah mendekati jumlah Dua Ribu (2000) oran

Sejarah Penghancuran Makam Keluarga Dan Sobat Nabi

Image
Rabu 8 Syawal 1345 Hijriah bertepatan dengan 21 April 1925 mausoleum (kuburan besar yang amat indah) di Jannatul al-Baqi di Madinah diratakan dengan tanah atas perintah Raja Ibnu Saud. Di tahun yang sama pula Raja Ibnu Saud yang Wahabi itu menghancurkan makam orang-orang yang disayangi Rasulullah saw. (ibunda, istri, kakek dan keluarganya) di Jannat al-Mualla (Mekah). Penghancuran situs bersejarah dan mulia itu oleh Keluarga al-Saud yang Wahabi itu terus berlanjut sampai sekarang. Menurut beberapa ulama apa yang terjadi di tanah Arabia itu yakni bentuk aktual konspirasi Yahudi melawan Islam, di bawah kedok Tauhid. Sebenarnya, tujuan utamanya yakni secara sistematis ingin menghapus pusaka dan warisan Islam yang masih tersisa biar Kaum Muslim terputus dari sejarah Islam. Asal Muasal al-Baqi Secara harfiah “al-baqi” berarti taman pepohonan. Dikenal juga sebagai “Jannat al-baqi” alasannya yakni “keramatnya” semenjak keluarga dan sobat Rasulullah dimakamkan di daerah ini. S

Kisah Ketawadhuan Kh. Abdul Wahab Chasbullah

Image
Sebantal Berdua Santri dan Kiai Santri muda berjulukan Ibrahim itu tiba jauh dari pelosok Sumatera Selatan ke Cirebon. Menemui seorang Kiai di Buntet Pesantren yang disebut-sebut oleh Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari sebagai penjaga langit tanah Jawa. Kiai Abbas namanya. Kiai Abbas menatap tajam pada sosok di depannya. Menganggukkan kepala tanda ia berkenan mendapatkan Ibrahim. “Saya tidur dimana, Pak Kiai?” tanya Ibrahim salah tingkah melihat Sang Kiai masih terus menatapnya. ‘Ya di rumah ini. Itu kamarmu.” Ibrahim terkejut. Santri lainnya diarahkan menuju pondok, sementara ia malah diminta menetap di rumah Sang Kiai. Maka hari-hari selanjutnya, Ibrahim mendapatkan gemblengan banyak sekali ilmu khusus pribadi dari Kiai Abbas. Belajar pribadi bertatap muka dengan Sang Kiai ialah anugerah luar biasa. Tapi keberuntungan Ibrahim tidak hanya hingga di sana. Sebagai Kiai NU yang disegani di wilayah Jawa Barat, Kiai Abbas sering bepergian ke sejumlah wilayah. Ibrahi

Kisah Kh. Mustain Romli Dihentikan Berguru Ilmu Kanuragan

Image
Suatu saat KH. Mustain bin Romli muda mohon izin kepada ayahandanya simbah KH, Romli bin Tamim (Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur) untuk berguru ilmu kanuragan. Yai Mustain : "Buya, dalem izin bade berguru kanuragan” (Buya, saya izin mau berguru ilmu kanuragan) Mbah Yai Romli : “ojok! Nggak ridho saya awakmu berguru kanuragan, pingin opo awakmu? Pingin sakti ta?” (Jangan! Aku tidak ridlo kau berguru kanuragan. Kamu ingin apa? Ingin sakti?) Yai Mustain : "Inggih, buya” (Iya, Buya) Mbah Yai Romli : “sek, saya ape takok, jawaben! Awakmu lek dirasani uwong loro ati po nggak?” (Sebentar, saya ingin tanya, jawablah! Kalau kau dipergunjingkan orang, sakit hati apa tidak?)" Yai Mustain : "inggih loro ati, buya” (Iya, sakit hati, Buya) Mbah Yai Romli : "lek ngunu ojo ngerasani uwong!” (Kalau begitu jangan menggunjing orang!) Mbah Yai Romli : "awakmu lek di elokno wong loro ati opo nggak?” (Kalau kau dihina orang, sakit hati ap

Kh. Saifuddin Amsir, Orang Biasa Yang Menjadi Ulama Besar

Image
Biografi Singkat Siapa tak mengenal KH. Saifuddin Amsir? Warga Nahdliyin Jakarta niscaya mengenal kiai kharismatik ini. Saifuddin bin Amsir Naiman al-Batawiy yakni salah seorang ulama Betawi (sebutan Jakarta tempo dulu) terkemuka era ke-21. Ia dikenal sebagai seorang ulama yang sangat besar lengan berkuasa di Jakarta.  Beberapa karya yang telah diraciknya dari pelbagai literatur klasik karangan para sarjana masa kemudian merupakan bukti kecerdasan dan keluasan ilmu yang dimiliki KH. Saifuddin Amsir. Karyanya yang telah dicetak antara lain: 1) Tafsir Jawāhir al-Qur’ān (empat jilid), 2) Majmū’ al-Furū’ wa al-Masāil (tiga jilid), dan 3) al-Qur’ān, I’jazan wa Khawāshan, wa Falsafatan. Karya yang disebut terakhir ini merupakan magnum opus/masterpiece(karya besar) Kiai Amsir yang telah diteliti oleh para sarjana dalam dan luar negeri. Pasalnya, selain beraliran tafsir falsafi, kitab ini merupakan racikan dari beberapa tema dari kitab Jawāhir al-Qur’ān (hlm. 1-140), al-Dzahāb

Kisah Ulama Besar Mesir Membersihkan Wc Umum

Image
Syaikh Mutawalli as-Sya'rawi rahimahullah dalam perjalanan pulang dari mengisi kuliah umum di sebuah Universitas menentukan berhenti di area toilet umum. Sopir yang mengantar ia merasa heran, Syaikh Mutawalli ternyata sedang membersihkan dan menyikat lantai toilet. "Apa yang Anda lakukan, wahai Syaikh?" tanya sopir "Saya sedang menebus dosa yang gres saja saya lakukan. Saya merasa besar hati saat pulang dari kuliah umum dan mendapat penghormatan yang luar biasa dari Universitas. Dengan begini, saya sedang menenangkan hati saya sendiri bahwa saya bukan siapa-siapa." jawab Syaikh Mutawalli sambil menahan isak sedih. Dari dongeng tersebut, kita sanggup mengambil pelajaran penting bahwa sekian panjang perjalanan hidup, bergotong-royong kiprah besar insan yaitu noto ati (menata hati). Kata Baginda Nabi saw. “Hati yaitu sentra segala energi yang bisa menarik insan pada dua keadaan: damai dan panik (gundah)”. Hati damai yaitu hati yang lepas dari kecen

Kisah Penghafal Al-Qur’An Yang Dijamin Rezekinya Oleh Allah

Image
Hatim Al-Ashom yakni ulama besar kaum muslimin, pola dalam kesederhanaan dan tawakkal. Suatu hari, ia berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu. Istri dan putri-putrinya keberatan. Karena siapa yang akan memberi mereka makan. Salah satu dari putri-putri itu berusia 10 tahun dan hafal Al-Qur’an. Dia menenangkan semua: "Biarkan dia pergi. Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rezeki dan tidak pernah mati!" Hatim pun pergi, Hari itu berlalu, malam tiba menjelang. Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Semua mulai memandang protes kepada putri 10 tahun yang telah mendorong kepergian Ayah mereka. Putri yang hafal Al-Qur’an itu kembali meyakinkan mereka: "Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rezeki dan tidak pernah mati!" Dalam suasana menyerupai itu, pintu rumah mereka diketuk. Lalu pintu pun dibuka. Terlihat para penunggang kuda. Mereka bertanya: "Adakah air di