Karomah Imam Syafi’I

Menjelang kewafatan Imam Syafi'i, datanglah empat murid ia yang paling menonjol. Mereka yakni Imam Buwaithi, Imam Muzani, Ibnu Abul Hakam, dan Imam Robi. Saat itu Imam Syafi'i memandang mereka dalam-dalam dan berkata, "Engkau wahai Abu Ya'qub (julukan Imam Buwaithi), dirimu akan meninggal dalam belenggu besi. Adapun engkau wahai Muzani, dirimu akan mengalami sebuah insiden besar di Mesir dimana engkau akan menjadi orang yang terpandai di zaman itu. Lalu, engkau wahai Muhammad (nama orisinil Ibnu Abul Hakam), dirimu akan kembali ke madzhab ayahmu. Sedangkan engkau wahai Robi, dirimu akan menjadi muridku yang paling bermanfaat bagiku dalam mengembangkan kitab." 

Imam Syafi'i juga mewasiatkan bahwa sepeninggalnya nanti, yang menjadi khalifah (pengganti) ia yakni Imam Buwaithi.

Di masa kekhalifahan Wastiqbillah dari Dinasti Abbasiyyah yang berfaham Mu'tazilah, Imam Buwaithi dipanggil penguasa dan dipaksa mengakui bahwa Al-Qur’an yakni makhluk, namun dengan tegas ia menolak. Beliau alhasil dipenjara hingga menemui ajalnya disana, persis menyerupai yang diramalkan Imam Syafi'i.
Setelah Imam Buwaithi wafat, majulah Imam Muzani sebagai khalifah (pengganti) Imam Syafi'i. Di bawah kepemimpinan beliau, Madzhab Syafi'i berkembang pesat (ini yang dimaksud Imam Syafi'i sebagai insiden besar). Beliau kemudian diangkat sebagai pimpinan para ulama di Mesir, menyerupai yang diisyaratkan Imam Syafi'i bahwa ia akan menjadi orang terpandai di Mesir.

Adapun Ibnu Abul Hakam, pada awalnya ia bermadzhab Maliki sebagaimana ayahnya, namun pindah ke madzhab Syafi'i sehabis Imam Syafi'i tiba ke Mesir, dan sehabis Imam Syafi'I wafat, ia kembali lagi ke madzhab Maliki alasannya terlibat perseteruan dengan murid-murid Imam Syafi'i yang lain, dimana ia ingin menjadi khalifah Imam Syafi'i padahal Imam Syafi'i telah menunjuk Imam Buwaithi. Peristiwa ini sebagaimana juga ramalan Imam Syafi'i.



Terakhir, Imam Ar-Rabi bin Sulaiman Al-Muradi, beliaulah yang menyalin sekaligus mengembangkan kitab induk “Al-Umm” milik Imam Syafi'i hingga tersebar ke banyak sekali penjuru dunia hingga hari ini, sebagaimana yang diisyaratkan Imam Syafi'i. Dalam satu waktu, di halaman rumah ia pernah terparkir 700 kendaraan untuk mengangkut orang-orang yang sedang mencar ilmu kitab Imam Syafi'i tersebut.

Itulah di antara karomah atau keistimewaan Imam Syafi’i yang sanggup melihat atau meneropong masa depan murid-muridnya kelak di kemudian hari. Dan arahan atau ramalan Imam Syafi’i itu, terbukti kebenarannya. Imam Syafi’i wafat pada tahun 204 H, dan sesuai wasiatnya, ia minta dishalatkan oleh gurunya, Sayyidah Nafisah. Jenazahnya pun dibawa ke rumah Sayyidah Nafisah, dishalatkan kemudian kemudian dimakamkan. Sayyidah Nafisah sendiri wafat pada tahun 208 H.

Referensi : 
1.) Kitab Manaqib Asy-Syafi'i karya Imam Baihaqi
2.) Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi'i karya KH. Sirajuddin Abbas

Comments

Popular posts from this blog

Viral How To Cook A Brisket In A Roaster Oven Background

Kisah Karomah Kh. Mahrus Ali Dan Kh. Marzuqi Dahlan

Kisah Keistimewaan Membaca Shalawat Nabi