Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Gurunya Syaikh Nawawi Al-Bantani
Sayyid Ahmad Zaini Dahlan bukanlah nama absurd di kalangan para pengkaji Islam, terutama para kyai dan santri di Pesantren-pesantren di Indonesia. Sebab banyak para ulama Nusantara yang menimba ilmu darinya di kota Mekah atau Madinah. Ulama dan mufti kota Mekah ini, merupakan seorang ulama Ahlussunnah wal jamaah kaliber dunia yang karya-karyanya banyak menjadi rujukan. Kemasyhurannya ini sanggup diketahui dari gelar-gelar dan ungkapan yang disebutkan ulama mengenai dirinya menyerupai al-Imam al-Ajal (Imam pada waktunya), Bahrul Akmal (Lautan Kesempurnaan), Faridu ‘Ashrihi wa Aawaanihi (Ketunggalan masa dan waktunya), Syeikhul-Ilm wa Haamilu liwaaihi (Syeikh Ilmu dan Pembawa benderanya) Hafidzu Haditsin Nabi wa Kawakibu Samaihi (Penghafal Hadits Nabi dan Bintang-bintang langitnya), Ka’batul Muriidin wa Murabbis Saalikiin (Tumpuan para murid dan Pendidik para salik). Pada masanya, gelombang pemikiran dan perpolitikan Islam garis keras yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahab —y