Posts

Showing posts from August, 2017

Cara Berkurban Yang Sesuai Syari’Ah (Fiqih Kurban)

Image
Soal qurban, KH. Arifin Fanani mengingatkan biar saat hendak membeli binatang sembelihan hendaknya mengajak orang yang lebih paham dan jago mendeteksi usianya. Karena dalam fiqih, syarat binatang yang diqurbankan yaitu 1 tahun (kambing domba), 2 tahun (kambing kerikil, kambing jowo, kambing kacang, kerbau atau sapi) dan 5 tahun (onta). Walau tidak semua bakul melaksanakan kecurangan, saat animo panen, ada sebagian dari mereka yang pembangkang memperlihatkan ragi ke gigi-gigi binatang ternaknya biar cepat rompal (putus/ terpotong) sehingga dianggap powel (berumur cukup untuk qurban). Menurutnya, rompalnya gigi binatang biar disebut memenuhi standar berqurban itu tidak cukup hanya satu gigi. Secara fisik, Kiai Arifin tidak sanggup memperlihatkan tanda niscaya soal umur binatang qurban itu, “sulit sebab kerbau, sapi, kambing, tidak ada sertifikat sertifikat kelahirannya,” jawabnya disambut tawa santri menara. Begitu pun, usia binatang tidak sanggup dilihat dari besar kecilnya

Adab Mengaji Al-Qur’An Berdasarkan Kiai Arwani

Image
Bismillahiirrahmanirrahim Sopan santun/tata cara membaca Al-Qur’an itu banyak sekali. Adapun cara yang paling baik ialah harus tubuh higienis juga pakaiannya, serta wajib suci yakni berwudlu lebih dahulu, duduk yang baik, damai anggota badannya dan damai hatinya dan harus nrimo membacanya hanya alasannya yakni Allah. Lebih utama dibaca diwaktu sholat atau setelah sholat. Lebih baik lagi membacanya diwaktu malam hari, lebih-lebih setelah tengah malam. Kalau akan membaca Al-Qur’an lebih dahulu membaca ” اعوذ بالله من الشيطان الرجيم“ dan membacanya yang terperinci (tartil), terperinci tiap-tiap hurufnya, dibaca berdasarkan makhroj dan sifat-sifat hurufnya begitu juga tajwidnya harus yang benar, dan harus dijaga waqof (berhenti) washolnya (sambung). Kalau semestinya waqof maka harus diwaqofkan, sebaliknya jikalau washol maka harus diwasholkan. Adapun hal-hal yang memudahkan kita untuk mengetahui mana yang sebaiknya waqof atau washol itu kita harus memperhatikan pada gejala waq

Kisah Kesederhanaan Kh. Asror Ridwan

Image
Suatu hari, Mbah Asror menerima permintaan Khotmil Qur’an dari salah satu santrinya dari Purwodadi (Grobogan). Santri Mbah Asror tersebut sudah menjadi seorang kyai muda dan mempunyai puluhan santri.  Saat akan berangkat menuju ke Purwodadi, Mbah Asror ditemani seseorang yang biasa menemani dia ketika bepergian ke luar kota. Seperti biasa, Mbah Asror mengenakan pakaian yang sederhana. Sedangkan pendereknya (yang menemani beliau) mengenakan pakaian layaknya kyai.  Saat datang di lokasi acara, puluhan santri pribadi mengerubuti dan menyalami pendereknya Mbah Asror. Karena mereka menduga kyai yang ditunggu-tunggu itu dia. Setelah mendekati panggung acara, kyai muda itu pribadi menyambut dan menyalami Mbah Asror yang kebetulan berjalan di belakang pendereknya. Betapa kaget dan aib para santri, alasannya yakni mereka salah menduga ternyata gurunya kyai mereka bukan orang yang dikerubuti dan disalami mereka tetapi malah orang yang dicuekin (tidak disalami) mereka.     Ada juga

Empat Macam Abjad Umat Islam

Image
Rasulullah saw. bersabda: "Tiga hal, saya bersumpah atasnya dan saya akan menyampaikan suatu hal pada kalian, hendaklah kalian menjaganya." Rasulullah saw. bersabda: "Tidaklah harta seorang berkurang alasannya yaitu sedekah, tidaklah seseorang diperlakukan secara lalim kemudian dia bersabar melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan untuknya dan tidaklah seorang hamba membuka pintu minta-minta melainkan Allah akan membukakan pintu kemiskinan untuknya -atau kalimat sepertinya- dan saya akan menyampaikan suatu hal pada kalian, hendaklah kalian menjaganya."  Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya dunia itu untuk empat orang; Pertama, seorang hamba yang dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan ilmu dia bertakwa kepada Allah dan dengan harta dia menyambung silaturrahim dan dia mengetahui Allah mempunyai hak padanya dan ini yaitu tingkatan yang paling baik, Kedua, hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, dia berkata: ‘Andai saja sa

Kerinduan Gus Dur Pada Gus Miek

Image
Gus Miek: Wajah Sebuah Kerinduan Gus Miek, panggilan bersahabat tokoh semaan Al-Qur’an, Kyai Haji Hamim Jazuli, Sabtu 5 Juni kemudian meninggal di RS. Budi Mulya, Surabaya dalam usia 53 tahun, alasannya yaitu mengidap kanker paru-paru dan ginjal akut. Jenazahnya dimakamkan tanggal 6 Juni di Pemakaman Auliya Tambak, Kecamatan Mojo, Kediri, bersebelahan dengan makam KH. Anis Ibrahim dan KH. Achmad Shidiq. Teman dekatnya, KH. Abdurrahman Wahid -- Ketua PBNU, menuliskan obituari khusus untuk media “Kompas” berikut ini: TIGA tahun lalu, di beranda sebuah surau di Tambak, Desa Ploso, Kediri, saya berhasil mengejarnya. Mobil yang saya tumpangi menelusuri kota Kediri sebelum melihat kendaraan beroda empat Gus Miek di sebuah gang, tengah meninggalkan daerah itu. Dalam kecepatan tinggi, mobilnya menuju ke arah selatan dan hanya sanggup kami bayangi dari kejauhan. Setelah membelok ke barat dan kemudian ke utara melalui jalan paralel, balasannya kendaraan beroda empat itu berhenti di depa